Tanpa adanya perang, sakit hati, dan dendam, maka kehidupan penuh dengan rasa damai.Seperti itulah ketika kita ingin merasa tenang dari kondisi patah hati ini.
Efek patah hati yang sedemikian rupa negatifnya bisa membuat hidup kita penuh dengan ketidaktenangan. Pikiran mulai teracuni dengan keinginan untuk balas denam, bunuh diri, bahkan menyakiti orang lain.
Dan, sudah seharusnya ada seseorang yang mengingatkan kita tentang pengaruh buruk ini. Siapakah dia? Apakah ayah atau ibu? Kakak? Sahabat? atau malah Mantan kita sendiri?
Coba saja kita sharing atau istilahnya curhat dengan mereka. kita akan mendapatkan respons yang macam-macam. Ada yang simpati, ada yang ikut-ikutan sedih, ada pula yang membuat kita semakin sakti hati.
Dari berbagai respons itu pula kita bisa menyimpulkan bahwa apa pun yang orang lain katakan atau lakukan ketika kita mencoba berbagi rasa sakit hati kita, keputusan tetap ada pada diri kita sendiri.
Apakah kita tetap ingin melanjutkan acara menikmati rasa sakit hati ini? atau membiarkan waktu mengobati kita? Namun, sampai kapan waktu bisa menyembuhkan?
Satu hal yang perlu digaris bawahi dalam menyembuhkan luka pasca patah hati ini, obat paling mujarab itu ada pada diri kita sendiri.
Terapi itu ada pada hati kita ini, jika hati kita masih saja dikotori oleh pikiran-pikiran negatif, otomatis yang kita dapatkan hanya keinginan untuk melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Akan tetapi, apabila hati kita ditanami pikiran-pikiran untuk melepaskan segala pikiran negatif itu, berusaha iklas dan berdamai pada diri sendiri, maka kita pun akan sembuh dari sakit hati yang bernama patah hati ini.
Maka dari itu, mulailah dari diri sendiri untuk menyembuhkan luka dari drama percintaan ini, merelakan semua yang telah terjadi dan mengihlaskannya.
Suka dengan postingan ini.?
Ditulis Oleh : asdharsyaputra di label kata kata romantis : Facebook Aku
Backlink Please !
URL |
Code For Forum |
HTML Code |
Di Like Dulu Gan Sebelum Pergi..!!
Kritik Dan Saran Sobat Sangat Membantu Blog ini Dalam Menulis Artikel Berikutnya